Postingan

Puisi : Manusia, pendapat nyentrik

MANUSIA Apa itu manusia? Apa kata yang tepat untuknya? Kata yang dapat mendefinisikannya? Adakah? Mungkin egois? Fana? Beradab? Berubah? Rapuh? Benarkah? Manusia... Bukan seperti mesin yang selalu menuruti perintah. Akan ada keinginan liar yang berkumpul. Seperti kebosanan, rasa malas, ingin melarikan diri dari tanggung jawab, kesal, lelah, putus asa, dan lalai. Bukan seperti hewan yang tidak dapat berpikir. Pasti ada sebab akibat yang menyertai, meski kadang tak selalu dapat dipahami. Akan ada alasan dibalik semua tindakan, apapun itu. Bukan tuhan yang maha kuasa. Karena sepintar apapun akan selalu ada yang tak dimengerti, tak dipahami, tak diketahui dan tak bisa dilakukan. Sehebat apapun manusia akan selalu tunduk dan kembali ke alam. Bukan dewa yang tak seperti dunia fana. Kita punya sejuta perasaan yang terus berganti secepat kilat. Tak bisa selamanya kekal dan abadi. Selalu berganti, entah itu kulit ataupun hati. Selalu mudah tuk melupakan. Bukan malaikat yang berh

Puisi : BERKABUNG

BERKABUNG Untuk moralitas massa Entah mengapa, di masa yang lebih maju ini, semua serba ada dan lebih di permudah, setan dalam diri justru semakin merana. Semakin berkobar dibalik payung wajah tak kepedulian. Entah mengapa, hati ini semakin tak terima, ingin berkuasa dan hancurkan semua kegilaan ini. Biar, biar lelah jiwa raga terobati. Hingga, Hasrat terus menggebu. Membuncah penuh angan dan awang - awang. Lalu apa lagi yang tersisa? Karena sayangnya hanya berkabung yang ada. Berkabung atas matinya harga diri, Royalitas pada kode etik dan mentalitas rational Serta harga mati untuk kebenaran Semua, semua lenyap ditelan jurang saat ada kepentingan. Saat kerakusan hadir. Saat kekuasaan, harta, posisi, ego, harga diri dan keinginan mengisi celah - celah hati. Semua, semua retorika ini tak berguna. Kenapa? Karena manusia itu egois sayang. Selalu, dulu atau sekarang, juga di masa yang akan datang. Selalu, dan akan selalu seperti itu. Karena salah satu jati diri manusia adal

puisi : Belang

BELANG putih hitam Kasus - kasus berhimpit menyesakkan untuk desak kemenangan atau sekadar kenyataan besar kecil Orang - orang bercampur menyerusuk untuk keadilan atau sekadar kisah aku bermimpi berjalan di belang antara hidup dan mati Antara benar dan salah hingga keaslian menyeruak ke permukaan namun apa? apa yang kuharap? toh itu pun hanyalah mimpi mimpi - mimpi para pemimpi seakan aku bisa tuk jadi mewujudkannya bingung? tak dapat memahami? atau bahkan tak pernah mau mengerti ! Toh semua tak semudah yg terlihat Ini jalan para pemimpi Atau mungkin halusinasi dan berakhir sebagai pendengki hanya satu hal yang pasti aku masih hidup disini Jadi mungkin, . . . Masih ada harapan tuk mengubah Ok, puisi ini bercerita tentang hidup yg penuh dengan kebenaran dan kebohongan bercampur jadi satu. Tak terpisahkan tapi bukan berarti gak bisa dibedakan, seperti belang. Hitam ke putih atai sebaliknya. Di tengah semua itu pasti ada hasrat untuk mengubah, tapi keing

riddle, teka - teki terlupakan

riddle part 1 1. "It walks on four legs in the morning, two legs at noon, and three legs in the evening. What is it...?" "An infant walks with their limbs, an adult walks with two feet for a long time, an old man who walks with a stick. In other words, the answer is human?" 2. "He dies every night and revives every morning. He runs all the way in a day and he will not stop walking no matter how tired he is. Who is he?" "Sets in the evening, rises in the morning, and from our standpoint, this star goes around us—the answer is the sun!" 3. “A big flood on the top, a big fire at the bottom, what is it?” "Hmm~ to say a big flood, if it’s a pot, it is an exaggeration. Oh, I remember. Long ago, I have seen it on the southern continent. Like Japan....—The answer is a bath." 4. "It is sometimes a serious illness leading to death. No matter how powerful their magic is, no healer can heal it. But this disease will make people and

jalan - jalan ke Bumiayu

Gambar
Tahun kemaren itu dapet tugas buat sosialisasi ke salah satu sekolah di bumiayu. Loh dari tegal ke bumiayu aja apa yang spesial sih? Secara deket banget cuma 1,5 - 2jam perjalanan kan? Tapi emang spesial, karena meskipun deket tapi penulis dapet akomodasi nya naik kereta bosqu..... Penulis sering banget ke bumiayu, tapi penulis baru kali ini pakai kereta. Dan ternyata stasiun di bumiayu itu gak kalah keren sama stasiun gambir atau stasiun balapan atau stasiun terkenal lainnya. Emang gak sebesar stasiun - stasiun itu, tapi adem banget rasanya bosque... Selama perjalanan juga menyenangkan, mungkin karena bareng sama teman lainnya (gak sendirian guys)  Pertama kali kita sampai di bumiayu yang akan kits liat adalah Yang bikin unik unik nih, asri banget dan rapi di depan stasiun juga rindang banget bosque Terakhir, eksis lah ya....😊😂😄😅😆😇

puisi : pudar

PUDAR langit begitu putih dan bersih biru bercampur semburat putih melayang mengudara seakan tak ada beban hirup pikuk di kejauhan dentam roda kendaraan lalu lalang tak pernah henti seperti langit di atas sana mungkin tak berujung kubuka pintu yang berderit tanda lamanya waktu berlalu sepi gelap seakan tak pernah memiliki aku bertanya pada hembusan angin yg menerpa wajahku berapa usia yang tersisa? berapa lama waktu lagi sebelum semua benar - benar pudar hilang dan tak berbekas seperti benda di angkasa tar terhitung jumlahnya tapi tak pernah berharga tuhan, berapa lama lagi? berapa lama lagi kebosanan ini bertahan? kadang, hidup ini terasa begitu menyesakkan untuk terus dijalani