sejarah teori dualisme partikel - gelombang
PERKEMBANGAN TEORI TENTANG CAHAYA
Teori abad ke-10. Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham /Alhazen
(965–sekitar 1040), menganggap bahwa sinar cahaya adalah kumpulan partikel
kecil yang bergerak pada kecepatan tertentu.
Teori Partikel. Isaac Newton (1642-1727) bahwa cahaya
terdiri dari partikel halus (corpuscles) yang memancar ke semua arah dari
sumbernya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Teori ini dapat digunakan untuk
menerangkan pemantulan cahaya, tetapi ketika menerangkan pembiasan cahaya ia
menghadapi batu sandungan, karena cahaya harus dianggap menjadi lebih cepat
ketika memasuki medium yang padat karena daya tarik gravitasi lebih kuat. Di
cetuskan pada tahun 1675.
Teori Gelombang. Christiaan Huygens (1629-1695) menyatakan
bahwa cahaya dipancarkan ke semua arah sebagai muka-muka gelombang (1678).
Pandangan ini menggantikan teori partikel halus. Hal ini karena gelombang tidak
diganggu oleh gravitasi, dan gelombang menjadi lebih lambat ketika memasuki
medium yang lebih padat. Kelemahan teori ini adalah gelombang cahaya seperti
gelombang bunyi, memerlukan medium untuk dihantar. (Lalu apa medium perambatan
cahaya?). Suatu hipotesis yang disebut luminiferous aether telah diusulkan,
tetapi hipotesis itu tidak disetujui. Teori ini didukung eksperimen yang
dilakukan oleh Thomas Young (1773-1829) dan Augustin Fresnell (1788-1827) bahwa
cahaya dapat melentur (difraksi) dan berinterferensi yang merupakan sifat dasar
gelombang bukan pasrtikel.
Teori Elektromagnetik. James Clerk Maxwell (1831-1874) pada
akhir abad ke-18, menyebut bahwa gelombang cahaya adalah gelombang
elektromagnet, ia tidak memerlukan medium untuk merambat. Hal ini dikarenakan
cahaya memiliki gejala kelistrikan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang
elektromagnetik.
Teori Kuantum. Teori ini di mulai pada abad ke-19 oleh Max
Planck (1858-1947), yang menyatakan bahwa cahaya terdiri dari paket – paket
kecil (kuanta) energi yang dikenal sebagai Foton.
Teori Dualitas Partikel-Gelombang. Teori ini
menggabungkan tiga teori yang sebelumnya, dan menyatakan bahwa cahaya adalah
partikel dan gelombang. Pertama kali di jelaskan oleh albert Einstein
(1879-1955) pada awal abad 20, berdasarkan karya tulisnya tentang efek
fotolistrik dan hasil penlitian Planck. Lebih general lagi, teori tersebut
menjelaskan bahwa semua benda mempunyai sifat partikel dan gelombang.
Komentar