Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

puisi, pecundang dan kematian

MATI Kematian adalah suatu hal yang mutlak terjadi Tapi kematian bukanlah suatu akhir dari segalanya Lalu mengapa aku begitu takut? Karena bukan kematian yang menghampiriku Melainkan perasaan menjijikan yang datang Perasaan menyerah dan ingin bersembunyi Mungkin akan lebih baik jika kematian yang datang Di dunia ini, apa yang lebih menyedihkan Dari seorang pecundang? Meski aku merasa begitu ingin mati Tetap saja aku tak bisa mati Padahal kematian adalah pasti Kematian juga tampak lebih elok Juga pasti lebih mudah dari pada terus hidup Lalu, kenapa tak akhiri saja sampai disini? Kenapa, bagaimana, dan apa? Kengapa aku tak dapat memilih kematian? Bukankah kematian terlihat begitu indah? Akhiri semuanya Dan limpahkan pada orang lain Bukankah terlihat begitu mudah dan menjanjikan? Tapi mengapa aku tetap tak bisa memilihnya? Apa yang harus kulakukan? Tapi bukan itu pertanyaannya Aku tahu betul apa yang seharusnya kulakukan Kematian bukanlah akhir Apa aku aka

puisi, membusuk

MEMBUSUK Aku terkubur di bawah tanah basah Menunggu kebusukan merasuki ragaku Bahkan jika angin menderu berlari Aku hanya menunggu di bawah tanah Menunggu dan menunggu tanpa suatu apapun terjadi Hingga tubuhku tercerai berai dan rata menjadi tanah Apa yang salah dalam pikiranku? Atau apa yang salah dengan tubuhku? Bukan itu jawabannya Aku hanya melarikan diri dan terus melarikan diri Entah melarikan diri dari apa sebenarnya?

Interesting Point from “Kill Me Heal Me”

Interesting Point from K-Drama “Kill Me Heal Me” 1. Karakter Oh Ri On *Question from Oh Ri Jin in drama Kill Me Heal Me, episode 13 : “Apa arti cinta pertama bagi seorang pria? Apakah seseuatu yang mudah ditutupi? Apakah kau ingin membukanya lagi meskipun sudah kau tutup? Meskipun ada bekasnya, kau tidak peduli?!” Answered by Oh Ri On in drama Kill Me Heal Me, episode 13 :* “Tergantung situasi. Jika kau menutupnya sekali, maka itu rasa terimakasih. Jika kau membukanya lagi, maka perasaan itu akan berlarut – larut . Jika kau membukanya dua kali, maka itu adalah kesedihan. Jika kau membukanya tiga kali, itu luka, menyakitkan. Dan setelah membukanya lagi dan lagi sampai menjadi compang – camping, itulah bagaimana hatinya menjadi terkoyak. Saat sudah terkoyak, mereka membiarkan itu terkoyak sampai tidak terasa sakit lagi. Dengan kata lain, kau cukup berurusan dengan hal itu sampai mati. Seperti itu.” * Quot from Oh Ri On in Drama Kill Me Heal Me, episode 6 dan 7:* “Lihat, lihat, p

PACAR GAY

PACAR GAY Pernahkah berpikir untuk memiliki seorang pacar yang gay? GAY, dengan kata lain penyuka sesame jenis laki – laki. Pacar berupa lawan jenis yang memiliki hati sesama jenis. Apa pendapat kalian tentang hal ini? tidak masuk akal? Tentu saja. Itu juga yang pertama kali aku pikirkan saat disodori kata – kata aneh ini oleh salah seorang kawan. Mana bisa kita memiliki pacar yang berperilaku menyerupai kita mulai dari gerak – gerik, bahasa, hingga terlihat gemulai. Sepertinya menyedihkan bukan? Namun, tidak semua gay berperilaku seperti perempuan. Ada banyak dari mereka yang terlihat lelaki diantara lelaki, atau bahkan seperti Casanova. Intinya, mustahil dia gay. Tetapi, kenyataannya adalah dia gay, homosexual. Kenapa? Banyak alasan yang dapat membuat seorang gay tidak terlihat seperti seorang gay sama sekali. Mulai dari tekanan lingkungan, keluarga, tuntutan pekerjaan, agama, harapan orang – orang sekitar, pergaulan, gaya hidup, atau bahkan karena memang sudah seperti itu dari