Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

puisi, light and candy

LIGHT AND CANDY Light and candy Different like chocolate Why? Don’t ask me! Because they are so different But same in some time’s But, I love chocolate Because chocolate make me feel That darkness not so bad Like I was thinking before Haha, bahasa inggris! Hahaha, gara – gara suruh ngajar adik angkatan di jurusanku buat latihan debat bahasa inggris, aku jadi kepikiran nulis puisi dalam bahasa inggris. Maaf yah kalau bahasa inggrisnya rancu. Tapi mau bagaimana lagi, aku emang lemah di struktur kawan….huuuuuuu…….. Ok, terimakasih sudah mampir……^-^

puisi, pelita angan

PELITA ANGAN Dalam hati ingin percaya Semua semu yang kau taburkan Meski hati merintih desah Tapi kau tak pernah menyangkalnya Membuat gulita berjaya dan memangsa Jika suatu ketika Angin berhenti sekejap Merasa lelah Mencoba bertahan Berputar lemah Menunggu Maka katakanlah Katakanlah sayang Jika kau berdusta……. Sayang kenyataan Hanyalah duri keras Menusuk dan menyadarkan Jika semua benar – benar hanya pelita Di kejauhan Tanpa pernah sanggup melihatnya. Judul puisi kali ini agak sedikit ambigu, tapi begitulah aku ingin membuatnya. Pelita yang berarti harapan dan angan yang berarti hayalan. Jadi dengan kata lain harapan hayal atau harapan semu. Nah, di puisi ini bercerita mengenai seseorang yang bertahan dan berusaha buat selalu percaya kalau pacarnya gak mutusin dia, kalau pacarnya sebenarnya masih sayang seperti biasanya dengan dia. Tapi semua hanya harapan semu. Dengan kata lain situasi ini tuh biasa disebut gagal move on. Kan banya

puisi, tanpa muka

TANPA MUKA Rinai hujan membelah sepi Malam menggelayut menemani Aku duduk termangu Berteman kemelut hidup yang mengganggu Huft…. Kataku dengan keras kepala Dan Huft…. Kata dia sang pangeran kegelapan Menggerutu dan menggerutu Sungguh sial semua dosa Aku bercermin Tapi tanpa wajah Wajahku, wajahnya hilang Ditelan pekatnya kehampaan Huft…… Sekali lagi berkejaran dari mulutku Dan Huft….. Dari mulutnya Aku mengerti Bukan hujan yang menghilangkan wajahku Bukan pekatnya malam Tapi kehampaan Karena semua hanya kebohongan Kebohongan karena aku Karena diriku sendiri Menyedihkan Huft………. Halo semuanya…..selamat malam (hahaha, aku ngetik nya pas malam soalnya). Semoga sehat sejahtera selalu yah. Ok, puisiku kali ini menggambarkan seseorang yang tidak punya wajah, iya tidak punya wajah. Karena selama ini wajahnya digunakan untuk kebohongan dan kebohongan. Dimana hujan disini melambangkan kesialan yang dating, atau musibah,

Opini, Kenaikan BBM

Gambar
Kenaikan BBM, Bagai buah simalakama, haruskah dilakukan???                  gimana yah? kontras banget gak sih kedua isi dari kedua gambar diatas? memang di lain sisi keadaan fiskal kita susah, untuk mengubah atau menggerakkan roda mimpi yang diinginkan, tentu harus ada pengorbanan. contohnya jepang ketika di bom oleh pihak amerika dan mengalami sekarat perekonomian malah gantung diri dengan kebijakan yang luar biasa penuh duri tajam dan bahkan hampir tidak masuk akal untuk menerapkan kebijakan tersebut tepat setelah negeri itu dilanda kekalahan perang yang pastinya sudah mengguncang perekonomian negera itu sendiri. Namun, hasilnya terlihat nyata bukan? jepang, meskipun sempat runtuh dengan pemberian bom oleh amerika, kini menjadi pemimpin dan bahkan menyaingi kecanggihan teknologi negara amerika yang kita semua tahu merupakan negara adikuasa di dunia ini. satu - satunya negera yang amat ditakuti negara lain selain negara inggris saya rasa. karena mulai dari perekonomian, k

puisi, manusia, mayat hidup

MAYAT HIDUP Tubuh kaku hati keras Tapi gerak dan bertalu Tapi indah dan mematung Tapi biasa dan normal Tubuh tegap yang berdiri Memahat teripang – teripang berduri Lalu apalagi? Tubuh kaku hati keras Toh semua biasa dan normal Waktu – waktu berjejer Menambah deret Mc. Laurin atau Tayler Siapa peduli? Toh tubuh kaku hati keras Toh semua wajar dan sama Tak ada perbedaan Tak ada perubahan Waktu – waktu Tahukah kamu Seiring waktu itu berderet Seseorang berharap Yah sebuah harapan rumit Rumit rungsak berdebu Harapan kuno setiap tubuh kaku itu Harapan ketika hati mereka mencair Dan hidup baru dimulai Puisi ini sebenarnya sama seperti puisi cerita – cerita. Tapi dengan pengambilan sudut pandang yang berbeda. Disini aku menganggap bahwa semua orang yang terjebak dalam rutinitas dan belenggu – belenggu ini adalah mayat hidup. Kan ada banyak kegiatan yang kita lakukan tanpa tahu apa gunanya? Kenapa? Dan mengapa? Hanya kita lakukan k

puisi, cerita cerita pembentuk kehidupan

CERITA CERITA Cerita cita mengawang di awan Menembus gemerlap asa di jiwa Setitik cinta turun bergemuruh Menenangkan hati yang bergejolak Angsa – angsa menari indah di taman Menarikan tarian belenggu kepasrahan Belenggu kepatuhan Belenggu kewajiban Belenggu kenormalan Dan belenggu belenggu lain yang beriringan Menemani tarian angsa yang memukau Itik di taman buruk rupa memaksa Mencoba memahami tarian mereka Tetapi bukan tarian Setitik cinta tadi yang berubah hujan Menggelegar memanah kalbu sang itik Dan jalan di depannya pun terbelah – belah Mana yang benar Mana jalan indah kebenaran? Mana jalan berduri kesalahan? Mana? Mana? Mana? Siapa peduli? Siapa pikir? Toh semua melebur jadi Satu Satu Ya satu Satu cerita – cerita…. Dan itulah kehidupan Nah kalau puisi ini aku buat ketika sedang memikirkan tentang hidup, arti dari kehidupan, perilaku, pemikiran, dan lain – lain. Yang kesemuanya itulah yang membentuk cerita – ce

puisi, saat bayang gelap menantimu

BAYANG KELAM Jalan duri menebar terpajang Memaksa kaki melangkah berdarah Hati ini selalu sedari dulu Terenyuh dan terluka Mengalah pada keadaan Bisikan angin membelai kalbu Kau yang disana Dan kau yang ada dihatinya Pernahkah melihat hari – hari itu? Dimana bumi berperang dengan matahari Memperebutkan bulan yang menolak pergi Andai waktu adalah nyata Bukan hal aneh yang terus menjerat Andai waktu tak bergerak Maka, dunia ini kan ada dalam genggamanku Mimpi yang melambung tinggi Terperangkap ruang semu yang hayalku buat Indah mengerikan bagai rutinitas Terpaku dan terdiam Sekali lagi kau yang disana Dengarkan kata hatimu Biar mentari tenggelam Biar bulan merana Kau adalah bumi Yang akan terus tegak menghadap Kokoh karena ada cinta dihatimu Hahaha…..puisinya agak sedikit berbau dongeng yah? Yah…..untuk latar suasana puisi kali ini sengaja memang dibuat agak abstrak. Karena ini menyangkut mimpiku juga sahabatku. Ehehe, ja

puisi sesaat, sesaat waktu di hidup kita

SESAAT Gelap menantimu Untuk merajuk kepadamu Bunga bertebaran merangkai Namun semua semu bagai ilusi Aku terpaku pada langit Yang terlihat indah tak peduli apapun Semua menawan Memikat Aku ingin bercerita padamu satu hal Jika cinta bukan hanya tentang bahagia Karena cinta tetaplah sebuah hal Seperti roda – roda yang berputar Kadang kotor menanti Kadang jurang mengahadap Dan terkadang sepi menemani Namun satu yang harus kau pahami Karena di dunia ini bagitu banyak warna pelangi Seperti cinta Yang merupakan salah satu sumber Dari pelangi – pelangi aneh itu Jadi tegarlah Agar kau mengerti Indahnya warna - warna itu Selalu Selalu bersamamu Ah…..puisi sesaat ini aku buat untuk salah seorang teman baikku, Muh. Iqbal yang sedang patah hati karena diputusin sama pacarnya. Saat membuat puisi ini aku membayangkan tentang cinta yang katanya dasar dari pacaran ini. hahaha, agak ambigu yah? >.< Tapi intinya sih puisi ini be