Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

puisi, gilaaa (going to crazy)

Kegilaan tidak....!!!!!!!!! buang semua itu dari hidupku! tidak....!!!!!!!!! pergi jangan dekati aku lagi tidak....!!!!!! buang semua yang mengganjal dalam hati ini tuhan! bila masih ada tuhan di dunia ini...... hahahaha...... semu iya semu semua yg tergelatak dalam diriku hanyalah semu ilusi kebohongan!! oh tidak..... luka itu semakin dekat melekat menghentak hentak kelip - kelip bintang meriah dari matamu menghujat badai bagai angin tropis yang menghantam dingin kering memuakkan mengemis sangat meminta untuk keluar tuhan.... tolong..... ingin.... pergi dan melepas semua penat kegilaan dalam hatiku merasuk membelah samudra benteng pembatas kewarasan dengan dunia ideal ah....... dan semua hilang dalam kegelapan yang mengecil dan mengecil hingga menjadi sebuah titik dan menghilang wussss..........

learn from the past, part 2

A LoveLy Moments, learn from our fault in the past experience. Part 2   Seseorang pernah berkata padaku “hanya orang bodoh yang belajar dari pengalamannya sendiri!”. Namun, kita hanya manusia bukan? Dan menurutku, akan jauh lebih menarik dan berharga ketika kita mengalami pengalaman itu sendiri, karena kita akan jauh lebih mengerti dan jauh lebih berusaha untuk menghindari kesalahan kedua dari pengalaman ini. Karena semua pengalaman yang ada dalam hidup kita merupakan sebuah pengalaman yang amat sangat berharga, terutama jika kita dapat menyadarinya sendiri, mengerti, dan mengambil pilihan atas apa yang akan selanjutnya terjadi. Meraba – raba tentang masa depan yang tak pernah pasti, dan terus berasumsi akan apa yang akan terjadi.     Bukankah itu arti sebuah kehidupan? Terjatuh dan bangkit untuk kembali jatuh. Demikian hingga akhirnya untuk mereka yang beruntung, mereka dapat mengerti arti hidup, berbahagia dan bersyukur atas apapun yang telah terjadi dalam hidup mereka.

learn from the past

A LoveLy Moments, learn from our fault in the past experience. Mungkin bukan lovely moments, tapi lebih tepat kalau disebut moment – moment yang berharga, penting dan bernilai yang indah, lucu, menyebalkan, sekaligus menyakitkan. Tapi, karena moment – moment itulah yang membuat diriku saat ini, yang membentuk kepribadian, cara berfikir dan sudut pandangku saat ini. Meski ku akui aku masih jauh dari kata sempurna, masih penuh dengan keegoisan, tinggi hati, kebohongan, dengki, iri, dll. Tapi, adakah manusia sempurna itu sendiri? Adakah seseorang yang begitu sempurna hingga ia tidak memiliki kelemahan bahkan kesalahan? Adakah seseorang yang tak pernah merasakan iri, dengki, dan   kadang menganggap bahwa dirinya lebih baik? Bukankah karena kita manusia sehingga kita bisa merasakan semua ini? karena kita punya hati sehingga kita merasa iri, dengki, lebih baik, dll. Jadi, apa salahnya jika kita pernah salah? Apakah hal ini begitu bermasalah hingga kata – kata iri dan dengki menjadi