normal

normal
masihkah aku normal?

sebenernya normal itu apa sih? and apa landasan atau indikatornya buat seseorang dikatakan normal? apakah indikator seseorang dikatakan normal apabila ia sama dengan orang - orang kebanyakan? sama mulai dari sikap, pola pikir, tingkah laku, dll? lalu, apa gunanya keunikan kita? bukankah manusia tercipta dengan keunikannya sendiri - sendiri? buat apa tuhan menciptakan kita dengan berbagai ciri dan tanda yg berbeda bila kita masih membuat sebuah indikator jika normal adalah apa yang orang biasa lakukan? tak adakah tempat untuk mereka yang ingin tetap dengan keunikannya masing - masing karena kita memang diciptakan berbeda, bahkan sidik jari di jari - jari kitapun tak ada satupun yang sama! lalu kenapa masih dibuat indikator normal dengan tinjauan masyarakat kebanyakan???

kadang kala, hal ini cukup membuat penulis gemas kawan, sebel dan pengen marah. why not if we are different? why it's can make so many trouble? why why and why again. i never believe if most of our people is stupid and just looking for most people say and do and never give our a opportunity? karena jujur, penulis ngerasa kalo penulis itu agak sedikit berbeda dengan yang lainnya. ok, mungkin sedikit banyak berbeda bukan cuma sedikit, tapi bukankah tuhan emang udah nyiptain kita dengan ciri khas sendiri - sendiri? misalnya, meskipun itu saudara kembar setelur sekalipun, ada aja yang membedakan mereka mulai dari watak sampai physicly nya. terus kenapa perbedaan ini dipandang sebagai sebuah alasan buat ngejauhin penulis? buat gak suka sama penulis, buat bikin seakan - akan kalau penulis tuh gak berhak buat berada di komunitas mereka. apa hak mereka coba guys buat menilai kita seperti apa? toh mereka juga belum tentu lebih baik dari kita, dan kita pun belum tentu lebih baik dari mereka. tuhan aja menutup aib  kita kok guys, kenapa orang yang kita anggap sebagai teman sendiri malah melakukan itu sama kita, atau mereka mang gak pantas buat kita anggap sebagai teman?

sebagai contoh, penulis ini termasuk tipe - tipe introvert kawan, artinya bukan termasuk orang yang suka bergaul dengan orang lain. lebih cenderung untuk melakukan sesuatu secara sendirian di laboratorium atau ruang yang dia sebut sebagai "laboratorium" daripada ketemu dan bersosialisasi dengan orang lain. bertolak belakang dengan orang - orang ektrovert yang memang paling suka bertemu dan bergaul dengan orang lain. mereka memang tipe - tipe orang yang paling gak bisa duduk diam di laboratorium dan menganalisis sesuatu layaknya para kutu buku. tapi, gak nyampe separah itu kawan, penulis masih suka kok berhubungan dengan orang lain, hanya aja, untung berhubungan secara langsung itu terasa jauh berbeda dengan berhubungan hanya di dunia maya alias internet. kadang, hal ini justru membuat penulis minder jika ini menyangkut pembicaraan pribadi dan bukan tentang tugas atau sesuatu yang penulis kuasai. jadi penulis hanya akan duduk diam mendengarkan atau beranjak pergi diam - diam jika suasanya sudah tidak menyenangkan atau menarik lagi buat penulis. penulis juga bukan tipe orang yang suka basa - basi dan berbohong. jujur, penulis lebih suka jika seseorang mengatakan apa adanya alias kejujuran meskipun sangat menyakitkan daripada berbohong, karena kebohongannya kalau terungkap malah jadi tambah menyakitkan buat penulis. penulis juga gak suka basa - basi alias lebih suka to the point, gak suka orang - orang yang munafik yang keliatan baik di depan penulis padahal penulis tau kalau mereka lagi ngomongin penulis, benci banget sama hal - hal kayak gitu. and itu juga kawan yang membuat penulis gak tahan buat duduk berlama - lama dengan orang lain, karena kebanyakan mereka adalah munafik. terutama yang penulis dah kenal cukup dekat seperti teman - teman sekelas. lebih menyenangkan kalo pergi ke tempat baru yang gak ada satupun orang yang mengenal penulis, dengan begitu, penulis pun bisa ikut berpura - pura dan mengenakan topeng yang setelah itu penulis bisa buang topeng itu, intinya bukan buat selamanya.

jujur, hal yang paling penulis takutkan saat bertemu dengan mereka, kawan - kawan penulis adalah saat penulis merasa dari sikap, body language mereka kalau mereka gak suka sama penulis atau ngomongin penulis dibelakang penulis. belum apa - apa aja perasaan itu dah bikin penulis males ngadepin mereka, males buat bertemu ataupun berurusan dengan mereka. sumpah, ini tuh bikin down banget kawan, dan akhirnya, mereka justru tambah membenci atau gak suka sama penulis karena semakin gak paham sama maksud penulis dan semakin gak mengenal penulis. apalagi kalau penulis bikin satu kesalahan aja, hal itu udah langsung bikin penulis down banget dan ngerasa gak berharga yang ujung - ujungnya penulis malah menghindari masalah, bikin masalah itu jadi tambah besar, dan akhirnya bikin orang - orang jadi tambah benci sama penulis.

loh...loh....kok malah jadi curhat yah kawan? padahal penulis awalnya cuma lagi ngomongin masalah normal dan gak normal loh kawan. tapi maksudnya adalah, di dunia ini penuh dengan beragam orang yang mempunyai karakteristik yang berbeda - beda. bila mereka menutup diri, itu bukan berarti mereka berbeda dengan kita, tapi mungkin karena mereka terlalu takut bergabung dengan dunia kita karena hal itu merupakan hal yang asing. karena mungkin aja, mereka yang berbeda ini, mereka yang memang bukan tipe - tipe orang sosial ini mempunyai sesuatu yang lebih dari kita yang suka dengan kehidupan sosial bahkan gak bisa lepas darinya. dan itu bukan berarti karena mereka gak normal! karena menurut penulis, normal bukan diukur dari situ, normal adalah bila seseorang tidak berusaha menyakiti orang lain entah itu dengan sikap, mental, ataupun perilakunya. sebagai contoh orang - orang yang hebat dalam berkarya, tetapi mereka telah berani menggunakan segala cara untuk meraih kesuksesan justru lebih tepat jika sudah dikatakan tidak normal, karena mereka secara sadar atau tidak sadar telah berusaha menyakiti orang lain dengan mungkin membunuh, merampok dan lain sebagainya. karena menurut penulis, yang namanya hakekat keadilan sejati adalah pembatasan dari hak individu karena adanya hak orang lain. intinya, mereka yang terlihat berbeda bukan berarti mereka tidak normal, hanya saja mereka ini unik karena kita semua memang terlahir unik. akan tetapi, jika sudah ada kemauan atau keinginan menyakiti bukan karena kita telah disakiti terlebih dahulu, maka baru orang tersebut dikatakan tidak normal alias sakit.

haduh......parah, penjelasan penulis terlalu panjang dan lebar, gak tau ada yang mau baca atau gak. yah, buat semacam another opinion aja deh, sehingga kalian punya pandangan yang berbeda karena adanya sudut pandang yang berbeda dalam memandang suatu masalah. semoga bermanfaat kawan.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

prediksi soal UN Biologi 2013

pembahasan soal UN Bahasa Inggris 2007-2012

contoh puisi angkatan 20, 45, 50