learn from the past
A LoveLy Moments, learn from our fault in the past experience.
Mungkin bukan lovely moments, tapi lebih tepat kalau disebut
moment – moment yang berharga, penting dan bernilai yang indah, lucu,
menyebalkan, sekaligus menyakitkan. Tapi, karena moment – moment itulah yang
membuat diriku saat ini, yang membentuk kepribadian, cara berfikir dan sudut
pandangku saat ini. Meski ku akui aku masih jauh dari kata sempurna, masih
penuh dengan keegoisan, tinggi hati, kebohongan, dengki, iri, dll. Tapi, adakah
manusia sempurna itu sendiri? Adakah seseorang yang begitu sempurna hingga ia
tidak memiliki kelemahan bahkan kesalahan? Adakah seseorang yang tak pernah
merasakan iri, dengki, dan kadang
menganggap bahwa dirinya lebih baik? Bukankah karena kita manusia sehingga kita
bisa merasakan semua ini? karena kita punya hati sehingga kita merasa iri,
dengki, lebih baik, dll. Jadi, apa salahnya jika kita pernah salah? Apakah hal
ini begitu bermasalah hingga kata – kata iri dan dengki menjadi sebegitu
terdengar suram. Bukankah ini adalah hal yang wajar? Perasaan yang tumbuh saat
kita merasa jika seseorang lebih baik atau lebih buruk dari kita. Yang dengan
perasaan ini lah manusia akan dihadapkan kepada berbagai pilihan dalam hidup,
berbuat lebih baik lagi, atau membencinya atau bahkan tidak berbuat apa – apa
dan masih banyak pilihan lainnya.
Mengapa begitu banyak pilihan yang tersedia? Karena warna
hidup, waktu, tingkat perasaan, objek, subjek, serta lingkungan yang juga
berbeda – beda baik dalam kehidupan kita maupun di kehidupan semua orang di
dunia ini. Meskipun dengan demikian tersusunlah rantai peristiwa yang berakibat
dan mengakibatkan, tersusun juga kesamaan dan perbedaan dalam berbagai level,
dan akhiran yang tak akan pernah dapat kita duga. Karena itulah tersedia begitu
banyak pilihan dalam hidup ini, dan yang mengerti pilihan itu, bagiku hanya
kita, diri kita sendiri. Dan itulah mengapa para gamers di dunia anime
berpendapat jika kehidupan nyata adalah game yang buruk, begitu banyak bug,
kesalahan, kerancuan, serta ending yang tak terduga di kehidupan nyata. Iya,
ending yang tak terduga, karena siapa yang bisa membuat kesimpulan pasti
mengenai masa depan seseorang? Tidak ada satupun dari semua orang di dunia ini
yang bisa, bahkan seorang albert Einstein pun berkata bahwa ia jauh lebih ragu
ada ujung atau batas dari kebodohan seseorang di dunia ini dibandingkan ujung
dari alam semesta ini sendiri. Karena itulah kehidupan nyata adalah game yang
sangat jelek. Hahaha, game yang sangat jelek dan kita terpaksa hidup di
dalamnya.
Terpaksakah?
hemt…..entahlah, karena jika kita berkata demikian, sebuah keterpaksaan untuk hidup di dunia ini. betapa tidak beruntungnya kita yang tidak dapat menikmati hidup ini hingga dapat berkata demikian? Karena, semakin kita berkata bahwa ini adalah sebuah keterpaksaan, sebuah ketidakadilan, sebuah kemalangan, dan seluruh hal negative tentang hidup dari diri kita ini. maka, akan semakin menyedihkannya hidup kita ini. menyedihkan dan bahkan menjijikan. Karena bagiku, setidaknya kita masih diberi kesempatan untuk merasakan sebuah kehidupan, seberat, sesulit, sesedih, atau sepilu apapun hidup itu. Kita masih diberi kesempatan untuk hidup, serta kesempatan untuk merubahnya.
Iya, kesempatan untuk merubahnya, bagi mereka yang dapat
melihat positif betapa berartinya hidup ini, betapa berartinya perasaan
menyakitkan, perasaan dengkin, sedih dan sejuta perasaan lainnya. Karena dari
semua perasaan sakit inilah, dari semua perasaan tidak mengenakan inilah lahir
sebuah perasaan bahagia, senang, damai, dan
perasaan positif lainnya. Seperti sifat dan wujud air yang terbentuk
dari gas oksigen dan hydrogen yang sebenarnya mulai dari bentuk, sifat, dan
lain – lainnya sangat bertolak belakang, sangat jauh beda bagai bumi dan
langit, tetapi dari perasaan sakit inilah, dari molekul yang jauh berbeda
inilah, tercipta air yang sangat mengagumkan.
Mengagumkan?
bagaimana tidak? Air adalah sumber kehidupan, sumber jalannya kehidupan, sumber
ketenangan, symbol dari kedewasaan (bagi penulis), symbol dari semua perasaan
baik di dunia ini (sekali lagi menurut penulis). Karena pernahkah teman – teman
berfikir jika tak ada air di dunia ini dan hanya ada oksigen atau hydrogen?
Meski oksigen juga merupakan hal penting untuk hidup yang bahkan kita tak dapat
bertahan tanpa oksigen lebih dari 2 atau 3 menit. Tapi kita juga tidak akan
dapat hidup jika kandungan atau kadar oksigennya terlalu tinggi, karena
tekanannya akan sangat rendah yang membuat semua sel dalam tubuh kita meledak
karena terus menerus menyerap oksigen (karena tekanan dalam sel akan terlalu
tinggi untuk kadar oksigen murni sehingga terjadi lisis). Hal yang juga sangat berbahaya bukan. Dan
membuktikan betapa sempurnanya ciptaan yang maha kuasa ini membentuk lapisan
atmosfer kita terdiri dari berbagai macam molekul yang heterogen dengan
kekompleksan dan kerumitan yang tak akan pernah bisa disamai oleh siapa pun.
Hal ini juga membuktikan bahwa apapun yang ada di dunia ini,
baik perasaan, kehidupan, atau alam ini sendiri selalu wajib hadir sebuah pengganggu
(ah jika dapat dikatan demikian karena penulis lebih setuju untuk mengatakannya
sebagai sebuah penyeimbang) yang hadir agar membuat semangat tetap tumbuh,
rintangan untuk diatasi tetap hadir, pembelajaran tetap dilakukan, dan harapan
serta keinginan tetap ada. Yah, hal negative dan positif seperti semboyan orang
cina, yin dan yang. Sehingga muncul satu kata, Balance.
Berlanjut, to be continue…..(hahaha)
Komentar