reformasi di indonesia
Reformasi di Indonesia tahun 1998
dari sudut pandang remaja
1.Apakah tujuan
reformasi Indonesia?
Reformasi sendiri
mempunyai arti perubahan, perubahan terhadap system yang sudah ada atau lama. Dengan
kata lain, reformasi Indonesia adalah perubahan terhadap system yang ada di
Indonesia. Akan tetapi reformasi terhadap system seperti apa? Yaitu reformasi
terhadap apa yang bisa kita sebut dengan jaman kekuasaan ORBA, yaitu tepatnya pada
gerakan mahasiswa tahun1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharta. Mengapa? Karena:
1. Krisis
ekonomi yang melanda indonesia
th 1997 yang
merupakan efek domino dari krisis di Asia. Sayangnya justru diatasi dengan meminta
bantuan IMF 15 januari 1998 dengan menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan
syarat penghapusan seluruh subsidi untuk rakyat. Kemudian tingginya hutang luar negeri juga semakin membuat kacau
ekonomi di masyarakat karena para pengusaha asing semakin enggan untuk
menanamkan modalnya di Indonesia.
2. Krisis Sosial
Dikarenakan kondisi kehidupan
social yang sangat sulit, tingkat pengangguran yang tinggi, dan lain sebagainya
menyebabkan benturan social yang berakhir dengan kerusuhan.
3. Krisis Politik
Adanya
kisruh di ketatanegaraan (interen), DPR\MPR yang hanya mengurusi kepentingan
kelompok, kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai masalah yang
muncul, dll.
4. Budaya
Adanya
KKN yang mengakar kuat di kalangan birokrasi. (diambil dengan perubahan dari
PPT akhir kekuasaan ORBA dan awal reformasi by:MW)
Hal ini menyebabkan
masyarakat berontak, terutama dari kalangan mahasiswa. sehingga, tujuan dari
reformasi Indonesia tahun 1998 adalah untuk mengubah system pemerintahan yang
meliputi ekonomi, pola pikir politiknya, keadaan sosialnya, dan budaya salah
yang telah mengakar kuat tersebut menuju ke arah yang lebih baik, lebih
kondusif, dan lebih sejahtera.
2.
Mengapa para mahasiswa memperjuangkan lahirnya reformasi Indonesia?
Jikalau ditanya mengapa, maka jawabannya sangat
mudah. Karena mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, dan mereka sadar
betul akan hal itu sehingga mereka berusaha memperjuangkan reformasi Indonesia.
Karena mereka yakin hanya dengan cara ini Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan,
keterpurukan yang disebabkan oleh rezim Orde baru. Jangankan para mahasiswa
yang telah dewasa dan cukup matang untuk dapat berfikir mengenai nasib
negerinya. Saya sendiri sebagai seorang pelajar yang masih labil, yang
sayangnya akhir – akhir identikkan dengan tawuran pelajar juga akan marah jika
melihat nasib negeri ini menjadi sedemikian memprihatinkan. Akan tetapi, apa
sebenarnya yang membuat para mahasiswa mahasiswa berjuang sebegitu kerasnya
hingga rela berkorban nyawa? Dimulai dengan demontrasi mahasiswa februari 1998,
tewasnya 4 orang mahasiswa Trisakti, Jakarta on fire 13-14 Mei 1998, longmarch
yang dilakukan mahasiswa menuju gedung DPR/MPR untuk menuntut mundur Presiden Soeharto, mendesak
diadakan sidang istimewa MPR. Semua itu dilakukan karena tidak
ada tanggapan serius dari DPR/MPR, terlalu dibatasinya kebebasan berpendapat,
dan lambatnya pemerintah dalam menangani semua permasalahan yang ada. Sehingga para
mahasiswa yang mempunyai idealisme tinggi pun bertindak.
3.
Mengapa tujuan reformasi kurang mencapai target ?
Kembali ke jawaban no.1, tujuan adalah untuk mengubah system pemerintahan yang
meliputi ekonomi, pola pikir politiknya, keadaan sosialnya, dan budaya salah
yang telah mengakar kuat tersebut menuju ke arah yang lebih baik, lebih
kondusif, dan lebih sejahtera. Akan tetapi, cara – cara yang ditempuh justru
sangat berlawanan dengan tujuan yang di cita – citakan. Itulah mengapa tujuan
reformasi kurang tercapai. Karena untuk mencapainya terjadi peristiwa –
peristiwa yang tidak seharusnya terjadi, seperti jatuhnya korban jiwa,
kerusuhan antar etnis (jawa dan cina), pengrusakkan harta benda, tindakan asusila,
pembunuhan, dan tindak kekejaman yang lainnya.
Selain itu dapat kita
lihat sampai saat inipun yang namanya KKN, kemiskinan, kesengsaraan ekonomi,
kerusuhan politik masih melanda negeri kita tercinta ini. Bukti konkretnya
adalah untuk dapat menjadi seorang wali kota, gubernur dll dibutuhkan
setidaknya uang ratusan juta hingga milyaran rupiah untuk kampanye serta
hubungan dekat dengan atasan – atasan partai sehingga melahirkan para pemimpin
yang lebih memikirkan kepentingan golongan daripada kepentingan rakyat. Bahkan
salah seorang supir angkutan umum kota berkata, “lah wong nggo dadine be kudu
ngorbanna duit akeh, ya pengenne duite kue balik modal oh. Lah saiki duit
ratusan juta ari nggo usaha bisa nggo gedean nemen owh”. Yang artinya adalah
untuk jadi mereka – mereka para pemimpin bangsa ini membutuhkan pengorbanan
uang yang sangat banyak, jadi inginnya bisa balik modal. Karena uang ratusan
juta seperti itu kalau dibikin buat buka usahadapat membuka usaha yang cukup
besar. Kemudian contoh konkrit untuk bidang kemiskinan adalah harga jual dollar
dibanding rupiah yang masih sangat tinggi, lebel bangsa ini yang masih disebut
bangsa berkembang (padahal Malaysia yang dulunya belajar dari Indonesia kini
telah jauh meninggalkan negeri ini), angka kemiskinan di Indonesia yang masih
tinggi, masih adanya anak – anak Indonesia yang terkena busung lapar, banyaknya
pembantu rumah tangga yang berasal dari Indonesia, dll. Dan untuk kisruh
politik, saat ini lebih banyak oang yang apatis kepada DPR/MPR daripada yang
tidak. Karena kinerja DPR/MPR yang memang sangat patut diprtanyakan.
4.
menurut anda, bagaimanakah seharusnya reformasi dilaksanakan ?
Hanya satu jawaban, seperti reformasi yang terjadi
di Inggris. Tanpa pengorbanan nyawa, kerusuhan, dan pelecehan terhadap unsur
SARA. Damai, karena raja nya mau mengalah dan bukannya seperti presiden kita
yang justru semakin memperkuat cengkramannya pada tahta kekuasaan dengan
menghalalkan segala cara.
Komentar