sisi negatif perayaan tahun baru islam

Perayaan Tahun Baru Islam

Hura - Hura, Riya, dan Gak Penting


okey, sebelum membaca postinganku kali ini, para pembaca dimohon mempunyai pola fikir yang dewasa dan jangan terikat oleh paradoks kalau menghujat salah satu kegiatan keislaman itu berarti kafir. karena sekarang ini tidak semua kegiatan islam itu mencerminkan keislaman. contohnya adalah pawai yang diadakan oleh Pesurungan Lor, Tegal Barat, dalam memperingati tahun baru, islam kemarin hari Sabtu, 24 November 20012 pukul 15.45. Karena pertama, tahun baru islam itu udah lama lewat, kedua adakah hubungannya pawai dengan rasa syukur kita? yang ada cuma ria dan sebuah rasa kesombongan! dan ketiga yang paling miris adalah dirigen pawai tersebut menggunakan jilbab yang dipadu dengan rok mini! bayangkan teman, meskipun paha mulus seorang gadis belia itu telah terbungkus kaos kaki putih, tetapi kaos kaki itu ketat bukan dan jelas - jelas memperlihatkan aura yang tidak sesuai dengan syariat islam.

bukan hanya pawai yang diadakan oleh Pesurungan Lor saja, tetapi pawai motor yang diadakan oleh Kota Tegal juga kalau ditelusur dari segi manfaat, kurang bermanfaat untuk arti Islam itu sendiri. memang gak salah kalau kita ingin memperingati tahun baru islam. akan tetapi akan lebih bermanfaat kalau tidak dengan cara membuat arak - arakan atau pawai. kalau memang pak walikota hendak membuat sebuah acara untuk meningkatkan citra kota tegal dan membuat rakyat mempunyai sebuah hiburan. agar lebih bijak mungkin membuat pentas seni yang dapat dibeli dengan harga tiket yang murah dan uang pembalian tiket tersebut disalurkan untuk membantu saudara kita yang sedang mengahadapi bencana. contohnya kesenian wayang yang saat ini telah mulai tenggelam karena perkembangan jaman, rebana, musikalisasi puisi, dan pentas seni lainnya yang dilakukan oleh para pelajar di seluruh kota tegal sesuai dengan tingkat usianya, dll yang mungkin justru akan membangkitkan gairah seni di kota tegal. dan penulis yakin tiket tersebut akan laku keras karena orang tua, keluarga, teman, sahabat dari pemain pertunjukan pasti ingin melihatnya. apalagi kalau pertunjukan tersebut disusun sekreatif mungkin yang melibatkan guru - guru seni yang ada di kota tegal. intinya, jangan pawai lah yang ngabisin bensin, gak penting, dan justru identik dengan pemborosan yang gak membangun serta kesombongan dan ria - ria, karena masih banyak acara lain yang lebih bagus daripada acara pawai tersebut yang sekaligus akan lebih membangun. akhir kata, penulis mohon maaf atas kata - kata yang memojokkan. karena ini kan opini penulis, dan penulis juga gak lagi berbicara di surat kabar. jadi, penulis berharap para pembaca dapat menyikapinya dengan lebih bijaksana. terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

prediksi soal UN Biologi 2013

pembahasan soal UN Bahasa Inggris 2007-2012

contoh puisi angkatan 20, 45, 50