100% Cinta Murni, Cheongdam-dong Alice



Cheongdam-dong Alice 

yang terinspirasi dari dongeng Alice In Wonderland


Di dunia ini apa ada yang namanya 100% cinta murni? Seperti candy, tokoh manga yang merupakan perwujudan gadis lugu yang hanya mengejar cinta? Aigo, semua itu tak akan bertahan lama, karena semua ini hanya fiktif, hanya ilusi, semu. Dan ketika semuanya bertemu dengan kenyataan? Deng dong….semuanya berubah dan hancur seketika, seperti terbangun dari dunia mimpi.

Seperti yang Seo Yoon Joo, salah satu karakter di serial drama korea ini bilang, cinta itu konsep total, penampilang, pengetahuan, hati dan kepribadian orang itu. Semuanya termasuk, tidak ada yang terlewatkan. Bagaimana  bisa hanya mencintai salah satu dari hal itu? Omong kosong! Itulah mengapa para pasangan yang awalnya sangat amat merasa bahagia setelah beberapa waktu putus begitu saja. Bahkan mereka berpikir ulang dan berkata mengapa mereka bisa jatuh cinta dengan pasangannya. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena mereka terlalu menikmati dunia mimpi, cinta itu konsep totalitas, kalau hanya cinta sebagaian saja ya musnah sudah cinta itu. Dan ini berlaku untuk "hanya" sifat apapun yang kita sukai itu.

Namun kalau berbicara tentang pernikaha, iu jelas berbeda. Kenapa? Pernikahan Itu beda? Karena dalam pernikahan tidak hanya dibutuhkan cinta saja. Saat mereka pada akhirnya memutuskan untuk menikah, semua bukan lagi hanya tentang mereka, tetapi juga keluarga mereka, lingkungan mereka. Karena itulah latar belakang keluarga juga akan masuk. Tapi tanpa cinta juga, sampai berapa lama kehidupan sebuah rumah tangga akan berlangsung. Semua saling berpengaruh dan memengaruhi.

Fakta bahwa di dunia ini tidak ada 100% cinta murni, semua orang di dunia juga tahu. Tapi bahkan bila semua orang tahu tidak ada yang mengatakannya dengan lantang. Orang tidak mengatakannya, hanya hidup saja. Meskipun demikian, kita tetap jangan sampai melupakan apa yang sebenarnya terjadi, sampai benar - benar meyakini adanya cinta murni atau berharap akan mendapatkan cinta murni. Karena ketika kita melupakannya, kita hanya akan hidup di dunia mimpi, selamanya hanya ada di dunia hayalan kita. tapi ketika kita memahaminya sepenuhnya atau jelas - jelas meneriakannya dengan lantang bahwa memang tidak ada yang namanya cinta murni inipun akan membuat hati kita jadi sangat terluka. tidak akan sanggup lagi walau sedikit untuk membayangkan tentang dunia dongeng ini, bahkan mungkin karena sakit yang terlalu pedih dirasa akibat hidup di dunia nyata tanpa dapat membayangkan atau mengharapkan sedikitpun tentang cinta murni atau cinta sejati, kita jadi tidak ingin hidup di dunia ini lagi. karena dongen dan hayalan indah ini setidaknya memberi kita sebuah kebahagiaan. tanpa dongeng ini, tak ada pula kebahagiaan yang menyentuh hati kita.

Di cerita Alice in wonderland, sang kakak yang berniat membangunkan sang adik, alice, kembali tidur dan bermimpi lagi, tapi ia tidak menutup semua kelopak matanya. Setengah kelopak matanya tetap terbuka. Itu artinya, dia hanya percaya setengah fakta jika dia ada di wonderland. Meskipun pada akhirnya dia tahu kalau semuanya akan berubah menjadi kenyataan bila dia membuka seluruh kelopak matanya. Tapi bukankah itu sikap yang dewasa? Meskipun dia tahu kalau hal itu tidak benar, dia tetap setengah mempercayainya dan terus hidup. Demikian pula tentang cinta kawan, meskipun di dunia ini jelas tidak ada yang namanya 100% cinta murni, tapi tetaplah percaya setengahnya dan terus hidup. Dengan demikian meski hidup dengan setengah kebohongan, tetapi kita akan tetap merasakan kebahagiaan. Karena setidaknya ada harapan yang tumbuh dalam hati, yang membuat kita mampu untuk melewati kerasnya medan tempur hidup kita ini. Itulah kenapa untuk hidup kita perlu untuk berbuat salah.

Winston churchil pernah mengatakan “ orang yang tidak dewasa berkata ‘aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu’, tetapi orang dewasa bilang ‘aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu”. Tapi sebenarnya tidak ada bedanya, karena bukankah saat kita mencintai seseorang kita akan menjadi tidak dewasa? Dan berhadapan dengan dunia nyata membuat kita harus dewasa. Lalu bagaimana cara untuk membedakannya? Keduanya ada dan hadir sekaligus dalam hidup kita, seperti yin dan yang, tak terpisahkan. Oleh karena itu, bukan sikap apatis atau tidak percaya sama sekali tentang cinta sejati, cinta murni, cinta tanpa pengharapan atau semacamnya, tetapi bukan pula benar - benar meyakini adanya hal demikian. Kita hanya perlu membuka mata kita sebagian, meyakini setengah fakta jika ada cinta murni, tanpa benar - benar melepasnya ataupun menggenggamnya erat - erat. Dengan begitu kita akan dapat terus melanjutkan hidup, bertahan, dan merasakan kebahagiaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

prediksi soal UN Biologi 2013

pembahasan soal UN Bahasa Inggris 2007-2012

contoh puisi angkatan 20, 45, 50