my city.

purwokerto

ternyata purwokerto itu jauh lebih keren dari yang pernah ku bayangkan. hanya saja aku yang terlalu sibuk pada diriku sendiri hingga tak bisa menikmati semua pemandangan dan warna kehidupan yang ditawarkannya. gak kalah kok dengan kota asalku, Tegal. gak kalah juga dengan kota2 yang pernah aku kunjungi, seperti jogja, bandung, cirebon, cikijing?, jakarta, bogor, dll.
kota ini indah dengan gayanya sendiri. begitu bermakna dengan semua warna yang tersedia jika kamu dapat merasakannya.
orang - orang disini gak kalah ramah kok dengan orang2 di jogja. logat atau dialek disini gak kalah unik dengan logat atau dialek tegal yang terkenal ngapak. mungkin karena aku terbiasa di tegal, mendengar dialek sini malah jauh lebih aneh dari dialek tegal meski aku lahir di majalengka, jabar dan sudah sering mendengar logat batak, maluku, papua, bahkan kalimantan. mungkin karena masih dalam bahasa ibu yang sama, yaitu bahasa jawa, namun intonasinya jauh terdengar berbeda yang membuatnya terlihat begitu unik atau aneh?

belum lagi pengalaman awal yang pertama kali kurasakan, yang sampai detik inipun masih menjadi sebuah misteri bagiku. yah, inilah salah satu keagungan Allah.

kota ini juga sebenarnya cukup luas, dengan berbagai view yang menarik. mulai dari gambaran sebuah pedesaan yang begitu tenang, sebuah jalan di salah satu perkampungan yang begitu tertata rapi dengan pagar tanaman hidup dan bunga2 di sepanjang tepian jalannya. benar2 seperti di film2 kalau kamu bisa menambahkan sedikit imajinasi akan itu, karena jalannya yang benar2 tertata rapi. lalu suasana sekitar kampus yang penuh sesak dengan para penjual, hampir semua makanan ada. bahkan saking ramainya entah siang atau malam, dan perbedaan suasana yang begitu mencolok ketika keluar telah melewati pemakaman di jalan gunung slamet atau kawasan karawangkal, dll. aku sampai mengira kalau daerah sekitar kampus unsoed ini adalah hampir sebuah pusat kota, dan mengira kalau purwokerto benar - benar terpelosok. apalagi harga2 disini yang gak begitu mahal.

tapi, ketika tadi aku menyempatkan untuk berjalan - jalan, daebak. ada jalan kota yang amat rimbun dan rapi seperti aku melewati jalanan di jogja, ada bangunan yang bagaikan istana, banyak sekali pertokoan, pusat perbelanjaan, hiburan, dll di kota, banyak rumah makan yang bahkan terlihat mewah, dll. jadi kota ini tidak se terpelosok seperti yang ku kira. hanya saja aku yang belum menyadarinya. betapa indah kota ini, betapa banyak tempat yang gak kalah cantik untuk dijadikan ajang berfoto. meskipun tak ada taman bermain disini, tak ada monas, ancol, dll disini. tapi kota ini indah dengan caranya sendiri.

namun, hal yang paling mempesona adalah budaya yang tergelar disini. seperti kemaren saat peringatan 17 agustus, hari kemerdekaan kita. semua orang hampir terlihat sangat bersemangat dalam merayakannya, peragaan busana, penampilan alat, kendaraan, marching band, musik lokal, dll tidak kalah dengan perayaan di kota asalku. justru jauh lebih kreatif. dan semuanya tidak dilakukan di salah satu daerah saja, tapi malah hampir merebak di banyak daerah. sayangnya, kurangnya koordinasi serta perancangan acara, membuat penampilan mereka yang benar2 begitu berani dengan pemain yang bukan hanya para pemuda, tetapi juga remaja, anak2, bapak2, bahkan ibu2 dan nenek2, semuanya berdandan aneh dan keren. tapi semua potensi ini tak terlihat dan justru menjadi seperti semacam penyebab masalah dikalangan masyarakat pendatang yang tak tau dan tak ingin tau.

ah purwokerto, aku cinta kota ini. airnya yang mengalir bersih bahkan di selokan, meski ketika musim kemarau ada beberapa daerah yang kesulitan mendapatkan air. tapi, airnya bener2 bagus dan sejuk. belum lagi pemandangan alamnya, masih tetap membuatku kagum hingga sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

prediksi soal UN Biologi 2013

pembahasan soal UN Bahasa Inggris 2007-2012

contoh puisi angkatan 20, 45, 50