kanker payudara
Kanker Payudara
Pembunuh Wanita Nomer Dua
Kanker
payudara menduduki peringkat nomer dua setelah kanker rahim sebagai pembunuh
wanita di indonesia.
Prevalensi kanker payudara di Indonesia adalah 26 per 100.000 penduduk. Beberapa pakar kesehatan berpendapat munculnya
kanker banyak disebabkan dari pola makan yang tidak sehat, misalnya makan makanan yang banyak mengandung
bahan bahan pewarna, pengawet dan perasa. Dan sayangnya, makanan seperti ini
banyak sekali terdapat di indonesia.
Kanker payudara adalah penyakit yang sangat membahayakan.
Sel kanker ini dapat masuk ke tulang belakang.
Hal ini di karenakan sel kanker payudara kurang bisa melekat ke sel lainnya,
karena sel kanker payudara memiliki sedikit zat yang berfungsi dalam ikatan
antar sel yaitu molekul adhesin, sehingga mudah terlepas dari sel yang lain dan
akhirnya masuk ke peredaran darah dan
berbagai organ lainnya. Sel ini cenderung masuk dan berkembang ke
tulang, terutama tulang belakang sehingga terjadilah kanker tulang belakang dengan
kondisi pembengkakan tulang dan jaringan sekitar tulang belakang. Karena tulang
belakang dan daerah sekitarnya membengkak maka terjadi penekanan terhadap
saraf-saraf penting ditulang, tergantung juga di bagian mana saraf yang
tertekan, jika yang tertekan saraf yang mempersarafi otot kaki atau tangan
,maka penderita akan mengalami gejala
lumpuh kaki atau lumpuh tangan. Jika yang tertekan adalah saraf yang
mensarafi otot-otot pernafasan seperti otot intercosta (otot diantara tulang
rusuk) dan otot diafragma, maka
penderita akan sulit bernafas dan akan mengalami kematian.
Selain
itu sel kanker ini juga dapat masuk ke organ dalam. Karena posisi payudara
berada didada, maka
dibalik payudara ini tersimpan banyak sekali pembuluh limfe yang langsung
terhubung ke berbagai organ dalam seperti paru-paru, hati dan jantung yang fungsinya sangat penting
dalam mendukung kehidupan. Dengan demikian ,sel kanker mudah masuk melalui pembuluh limfe menuju organ dalam
tersebut. Hal ini menyebabkan berbagai organ dalam mengalami gangguan dan akan
menyebabkan kematian. Sebagai contoh, ketika sel kanker ini masuk ke organ
dalam yang terdekat yaitu paru-paru, maka terjadilah perkembangan sel kanker di
paru-paru yang mengganggu pernafasan, sehingga tidak jarang ditemukan batuk
kronis yang sulit sembuh pada penderita kanker payudara. Kondisi ini bila
berkelanjutan bisa menyebabkan kematian karena terjadi gangguan pernafasan.
Melihat
begitu ganasnya Kanker Payudara, mari kita ketahui lebih lanjut apa itu kanker
payudara, apa penyebabnya, bagaimana mencegah dan cara mengobatinya.
a.
Pengertian Kanker
Payudara
Kanker Payudara (breast
cancer) adalah suatu
kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat
dan tidak terkendali . Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae)
didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke
dalam International Classification
of Diseases (ICD) dengan kode
nomor 17
b.
Penyebab
Kanker Payudara
Sel kanker merupakan sel
yang mengalami pertumbuhan abnormal. Begitu juga dengan sel kanker payudara,
sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab spesifik kanker payudara.
Walaupun demikian, terdapat sejumlah faktor yang diperkirakan mempunyai
pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara, antara lain:
1. Perubahan sifat pertumbuhan sel payudara menjadi ganas
2. Tubuh gagal membangun sistem pertahanan tubuh
3. Faktor gizi yang buruk pada makanan yang dimakan
4. Penggunaan hormon estrogen (misalnya pada pengguna terapi estrogen replacement). Terpapar hormon estrogen berlebihan dan kumulatif, dianggap dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara, dan kanker endometrium. Mekanisme klasik estrogen akan berpengaruh terhadap laju lintasan mitosis dan apoptosis dan mengejawantah menjadi risiko kanker payudara dengan memengaruhi pertumbuhan jaringan epitelial.
5. Payudara yang sering diremas / dipencet
6. Minum alkohol dan merokok
7. Obesitas pada wanita setelah menopause ( diet berpengaruh terhadap keganasan sel kanker)
8. Konsumsi lemak dan serat
9. Radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan umur saat terkena paparan radiasi
10. Faktor genetik dan riwayat keluarga (hubungan dengan gen tertentu). Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun
1. Perubahan sifat pertumbuhan sel payudara menjadi ganas
2. Tubuh gagal membangun sistem pertahanan tubuh
3. Faktor gizi yang buruk pada makanan yang dimakan
4. Penggunaan hormon estrogen (misalnya pada pengguna terapi estrogen replacement). Terpapar hormon estrogen berlebihan dan kumulatif, dianggap dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara, dan kanker endometrium. Mekanisme klasik estrogen akan berpengaruh terhadap laju lintasan mitosis dan apoptosis dan mengejawantah menjadi risiko kanker payudara dengan memengaruhi pertumbuhan jaringan epitelial.
5. Payudara yang sering diremas / dipencet
6. Minum alkohol dan merokok
7. Obesitas pada wanita setelah menopause ( diet berpengaruh terhadap keganasan sel kanker)
8. Konsumsi lemak dan serat
9. Radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan umur saat terkena paparan radiasi
10. Faktor genetik dan riwayat keluarga (hubungan dengan gen tertentu). Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun
c.
Gejala Kanker Payudara
1. Benjolan pada payudara
2. Payudara berubah bentuk atau ukuran
3. Kulit payudara berubah warna dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk
4. Puting susu masuk ke dalam (retraksi)
5. Salah satu puting susu tiba-tiba lepas atau hilang
6. Bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang-timbul
7. Kulit payudara terasa seperti terbakar
8. Payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, padahal Anda tidak menyusui
1. Benjolan pada payudara
2. Payudara berubah bentuk atau ukuran
3. Kulit payudara berubah warna dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk
4. Puting susu masuk ke dalam (retraksi)
5. Salah satu puting susu tiba-tiba lepas atau hilang
6. Bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang-timbul
7. Kulit payudara terasa seperti terbakar
8. Payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, padahal Anda tidak menyusui
d.
Cara Mencegah
Kanker payudara adalah sebuah penyakit yang hingga kini paling ditakuti oleh kaum perempuan. Sepuluh tahun yang lalu, para ahli menganggap bahwa kanker payudara merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah dan sulit untuk disembuhkan. Namun, para peneliti sekarang sudah banyak mengetahui cara untuk mencegahnya, meskipun cara untuk menyembuhkan belum ada yang ampuh. Akan tetapi, dengan mengetahui cara mencegahnya, kita bisa mengurangi resiko terkena kanker payudara. Ada 17 cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena kanker payudara. Jumlah tersebut hasil gabungan dari pencegahan segi medis dan terapi alternatif.
Kanker payudara adalah sebuah penyakit yang hingga kini paling ditakuti oleh kaum perempuan. Sepuluh tahun yang lalu, para ahli menganggap bahwa kanker payudara merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah dan sulit untuk disembuhkan. Namun, para peneliti sekarang sudah banyak mengetahui cara untuk mencegahnya, meskipun cara untuk menyembuhkan belum ada yang ampuh. Akan tetapi, dengan mengetahui cara mencegahnya, kita bisa mengurangi resiko terkena kanker payudara. Ada 17 cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena kanker payudara. Jumlah tersebut hasil gabungan dari pencegahan segi medis dan terapi alternatif.
1. Obat pencegah kanker payudara.
Perempuan dengan resiko tinggi, yaitu yang survive/selamat dari kanker payudara atau yang setidaknya
memiliki hubungan darah dengan penderita kanker (ibu atau saudara perempuannya), bisa mendapatkan
terapi Tamoksifen, yang bekerja dengan cara memblokade efek pemicu tumor dari estrogen.
2. Mastektomi sebelum serangan kanker.
Mastektomi ini mengangkat jaringan payudara, tapi tidak seluruhnya, sehingga kemungkinan
terjadinya kanker masih ada.
Perempuan dengan resiko tinggi, yaitu yang survive/selamat dari kanker payudara atau yang setidaknya
memiliki hubungan darah dengan penderita kanker (ibu atau saudara perempuannya), bisa mendapatkan
terapi Tamoksifen, yang bekerja dengan cara memblokade efek pemicu tumor dari estrogen.
2. Mastektomi sebelum serangan kanker.
Mastektomi ini mengangkat jaringan payudara, tapi tidak seluruhnya, sehingga kemungkinan
terjadinya kanker masih ada.
Sedangkan pencegahan secara alami meliputi :
1. Berolah raga secara teratur.
Berolah raga akan menurukan kadar estrogen yang diproduksi tubuh sehingga mengurangi resiko kanker payudara.
2. Kurangi lemak.
Lemak jenuh dalam daging dan produk susu dan asam lemak dalam margarin meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sedangkan lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan tidak menyebabkan kenaikan kadar estrogen dalam darah.
3. Bila anda mengkonsumsi daging, jangan dimasak terlalu matang.
Daging-daging yang dimasak/dipanggang menghasilkan senyawa karsinogenik
(amino heterosiklik). Semakin lama dimasak, semakin banyak senyawa ini terbentuk. Amino heterosiklik paling banyak terdapat dalam daging bakar yang lapisan luarnya (kulitnya) gosong dan hitam.
4. Makan lebih banyak buah dan sayuran.
Semakin banyak buah dan sayuran yang dimakan, semakin berkurang resiko untuk semua kanker, termasuk kanker payudara.
5. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan.
Suplemen tidak dapat menggantikan buah dan sayuran, tetapi suatu formula anti-oksidan bisa merupakan tambahan makanan yang dapat mencegah kanker payudara.
6. Makan lebih banyak serat.
Makanan berserat akan mengikat estrogen dalam saluran pencernaan, sehingga kadarnya dalam darah akan berkurang.
7. Makan lebih banyak tahu dan makanan yang mengandung kedelai.
Makanan-makanan yang berasal dari kedelai banyak mengandung estrogen tumbuhan (fito-estrogen).Fito-estrogen terikat pada reseptor sel yang sama dengan estrogen tubuh, mengikatnya keluar dari sel payudara sehingga mengurangi efek pemicu kanker payudara.
Selain menghalangi estrogen tubuh untuk mencapai sel reseptor, makanan berkedelai juga mempercepat pengeluaran estrogen dari tubuh.
8. Makan lebih banyak kacang-kacangan.
Selain dalam kedelai, fito-estrogen juga terdapat dalam jenis kacang-kacangan lainnya.
9. Hindari alkohol.
Alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam darah.
10. Perhatikan berat badan anda.
Kenaikan berat badan setiap pon setelah usia 18 tahun akan menambah resiko kanker payudara. Ini disebabkan karena sejalan dengan bertambahnya lemak tubuh, maka kadar estrogen sebagai hormon pemicu kanker payudara dalam darahpun akan meningkat.
11. Hindari xeno-estrogens.
Xeno-estrogen maksudnya estrogen yang berasal dari luar tubuh. Perempuan mengkonsumsi estrogen dari luar tubuh terutama yang berasal dari residu hormon estrogenik
yang terdapat dalam daging dan residu pesitisida estrogenik. Diduga xeno-estrogen bisa meningkatkan kadar estrogen darah sehingga menambah resiko kanker payudara.
Cara terbaik untuk menghindari xeno-estrogen adalah dengan mengurangi konsumsi daging, unggas (ayam-itik) dan produk susu (whole-milk dairy product).
12. Berjemur dibawah sinar matahari.
Meningkatnya angka kejadian kanker kulit (Melanoma maligna) menjadikan kita takut akan sinar matahari. Tetapi sedikit sinar matahari dapat membantu mencegah kanker payudara, karena pada saat matahari mengenai kulit, tubuh membuat vitamin D. Vitamin D akan membantu jaringan payudara menyerap kalsium sehingga mengurangi resiko kanker payudara.
13. Jangan merokok.
Merokok akan meningkatkan resiko kanker payudara.
14. Menyusui/memberikan ASI kepada anak anda
Untuk alasan yang masih belum jelas, menyusui berhubungan dengan berkurangnya resiko kanker payudara sebelum masa menopause.
15. Pertimbangkan kembali sebelum menggunakan terapi pengganti hormon (Hormone
Replacement Therapy = HRT).
Ada beberapa alasan bagus untuk melakukan HRT sesudah masa menopause, yaitu mengurangi resiko penyakit jantung, osteoporosis dan penyakit Alzheimer’s. Tetapi HRT akan menambah resiko kanker payudara.
e . Cara Pengobatan
Pengobatan kanker payudara adalah dengan melakukan “Mastektomi”.
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
a.Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
b.Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
c.Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
Alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam darah.
10. Perhatikan berat badan anda.
Kenaikan berat badan setiap pon setelah usia 18 tahun akan menambah resiko kanker payudara. Ini disebabkan karena sejalan dengan bertambahnya lemak tubuh, maka kadar estrogen sebagai hormon pemicu kanker payudara dalam darahpun akan meningkat.
11. Hindari xeno-estrogens.
Xeno-estrogen maksudnya estrogen yang berasal dari luar tubuh. Perempuan mengkonsumsi estrogen dari luar tubuh terutama yang berasal dari residu hormon estrogenik
yang terdapat dalam daging dan residu pesitisida estrogenik. Diduga xeno-estrogen bisa meningkatkan kadar estrogen darah sehingga menambah resiko kanker payudara.
Cara terbaik untuk menghindari xeno-estrogen adalah dengan mengurangi konsumsi daging, unggas (ayam-itik) dan produk susu (whole-milk dairy product).
12. Berjemur dibawah sinar matahari.
Meningkatnya angka kejadian kanker kulit (Melanoma maligna) menjadikan kita takut akan sinar matahari. Tetapi sedikit sinar matahari dapat membantu mencegah kanker payudara, karena pada saat matahari mengenai kulit, tubuh membuat vitamin D. Vitamin D akan membantu jaringan payudara menyerap kalsium sehingga mengurangi resiko kanker payudara.
13. Jangan merokok.
Merokok akan meningkatkan resiko kanker payudara.
14. Menyusui/memberikan ASI kepada anak anda
Untuk alasan yang masih belum jelas, menyusui berhubungan dengan berkurangnya resiko kanker payudara sebelum masa menopause.
15. Pertimbangkan kembali sebelum menggunakan terapi pengganti hormon (Hormone
Replacement Therapy = HRT).
Ada beberapa alasan bagus untuk melakukan HRT sesudah masa menopause, yaitu mengurangi resiko penyakit jantung, osteoporosis dan penyakit Alzheimer’s. Tetapi HRT akan menambah resiko kanker payudara.
e . Cara Pengobatan
Pengobatan kanker payudara adalah dengan melakukan “Mastektomi”.
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
a.Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
b.Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
c.Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
f Data Kematian
Akibat Kanker Payudara
Salah
satu kanker yang mengkhawatirkan karena sering menimbulkan
kematian pada wanita adalah kanker
payudara.Walaupun jarang, laki-laki juga dapat
terkena kanker payudara dengan
perbandingan 1 : 100 antara laki-laki dengan
perempuan. Berdasarkan data Globocan,
International Agency for Research on
Cancer (IARC) tahun 2002, kanker
payudara menempati urutan pertama dari seluruh
kanker pada perempuan (insidens
rate 38 per 100.000 penduduk) dengan proporsi
22,7% dan Proportional Mortality
Rate (PMR) 14%.
Menurut
Depkes RI (2003), di Indonesia kanker merupakan penyebab
kematian nomor 6 dan diperkirakan
insidens rate per tahun adalah 100 per 100.000
penduduk. Menurut International
Agency Cancer Registry (IACR) tahun 2005,
insidens rate kanker di Indonesia adalah 26 per 100.000 penduduk.
Menurut data dari Badan Registrasi Kanker Ikatan Dokter Ahli Patologi Indonesia (IAPI) ,pada perempuan kanker
payudara menduduki urutan kedua
terbanyak dari seluruh kasus kanker dengan proporsi 12,2%.
Sampai saat ini kanker payudara masih sangat
diperbincangkan di kalangan masyarakat indonesia. Banyak pakar kesehatan yang
terus mencari dan meneliti bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai alternatif
pengobatan kanker payudara .
Untuk membangun
kesadaran terhadap bahaya kanker payudara. Perlu sosialisasi dan kampanye mengenai bahaya Kanker Payudara
dan cara untuk mendeteksi kanker ini sedari dini. Banyak cara untuk mendeteksi dini kanker payudara, salah satunya adalah dengan SADARI
(periksa payudara sendiri) dan mamografi.
Mamografi adalah suatu pemeriksaan untuk deteksi dini atau skrining kanker
payudara dengn menggunakan sinar X. Alat ini mampu memperlihatkan kelainan pada
payudara dalam bentuk yang terkecil hingga kurang dari 5mm (stadium nol). Selama ini, deteksi dini dengan kedua cara
tersebut sering tidak diterapkan, padahal cara ini sangat ampuh untuk
mendeteksi risiko berkembangnya kanker dan memperperbesar tingkat kesembuhan
seseorang pasien jika sel kanker ditemukan sejak stadium dini. Penelitian
terbaru menunjukkan mamografi dan SADARI sangat efektif dalam mendeteksi
kanker payudara, termasuk pada perempuan usia muda. Penelitian ini melibatkan
hampir 6.000 relawan wanita di Michigan, dimana rata-rata usia mereka 59 tahun,
dan telah didiagnosis dengan kanker payudara. Penelitian menunjukkan bahwa
dua-pertiga dari tumor ditemukan lewat mamografi, 30 persen dengan cara palpasi
dan SADARI sebesar 90 persen atau juga dengan pemeriksaan dokter 10 persen.
Sedangkan untuk wanita di bawah usia 50 tahun, 48 persen dari kanker terdeteksi
dengan mamografi dan 46 persen oleh palpasi (dengan cara meraba).
Kelompok 2 : 1. Firda sa’adah f.
2.
Mereta
3.
Yusuf Zakaria
Kelas 12IPA5, SMA Negeri 1 Tegal,
Jawa Tengah
Komentar