puisi sesaat, sesaat waktu di hidup kita
SESAAT
Gelap menantimu
Untuk merajuk kepadamu
Bunga bertebaran merangkai
Namun semua semu bagai ilusi
Aku terpaku pada langit
Yang terlihat indah tak peduli apapun
Semua menawan
Memikat
Aku ingin bercerita padamu satu hal
Jika cinta bukan hanya tentang bahagia
Karena cinta tetaplah sebuah hal
Seperti roda – roda yang berputar
Kadang kotor menanti
Kadang jurang mengahadap
Dan terkadang sepi menemani
Namun satu yang harus kau pahami
Karena di dunia ini bagitu banyak warna pelangi
Seperti cinta
Yang merupakan salah satu sumber
Dari pelangi – pelangi aneh itu
Jadi tegarlah
Agar kau mengerti
Indahnya warna - warna itu
Selalu
Selalu bersamamu
Ah…..puisi sesaat ini aku buat untuk salah seorang
teman baikku, Muh. Iqbal yang sedang patah hati karena diputusin sama pacarnya.
Saat membuat puisi ini aku membayangkan tentang cinta yang katanya dasar dari
pacaran ini. hahaha, agak ambigu yah? >.<
Tapi intinya sih puisi ini bercerita tentang suatu
saat, saat – saat yang pastinya nanti akan kita temui. Patah hati karena cinta,
terpuruk, murung, dan merasa sepi. Bahkan kadang suka gagal move on. Karena hal
ini pasti akan kita alami, dan entah lama atau sebentar, semua itu tetaplah
sesaat waktu yang hadir di dalam hidup kita. Makanya judulnya sesaat. Terus,
karena niat awal puisi ini untuk mendukung sahabatku ini, makanya di akhir
puisi terasa bersemangat, dan sebuah janji yang tertulis. Tapi, tetap saja.
Sesuai dengan judulnya. Semua hal di dunia ini sesaat, jadi, kata selalu inipun
mungkin hanyalah salah satu rentang waktu yang hadir. Entah itu sampai kita
berpisah karena kematian, ataupun masalah sepele. Hahaha….intinya balik lagi ke
judul yang aku beri, sesaat. Sesaat waktu yang hadir di hidup kita.
Jadi iqbal. Ayo, semangat……..!!!
(NB: Karena emang dibuat buat nyemangatin temen yg patah hati, jadinya
pas awal serem amet kesannya. Kan suasana patah hati bro….hehehe)
Komentar